UPDATE NEWS

Berita Utama

Peristiwa

Showbiz

Ad Placement

Foto

Video

Kamis, 08 Mei 2025

Peningkatan Kapasitas Sungai Veteran, Harapan Baru Warga Banjarmasin Atasi Kemacetan dan Dongkrak Ekonomi Lokal

BANJARMASIN | Proyek Peningkatan Kapasitas Sungai Veteran yang tengah dikerjakan saat ini menjadi harapan baru warga Banjarmasin. Tak hanya menjanjikan keindahan kawasan sungai, proyek ini diharapkan mampu mengurai kemacetan kronis yang selama ini menghantui kawasan tersebut, terutama di jam sibuk.

Yusuf, warga Kampung Gedang, menyambut antusias pembangunan ini. Menurutnya, keberadaan jalan baru di seberang sungai akan menjadi solusi konkret atas kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi.

"Biasanya saat jam masuk dan pulang sekolah atau kerja itu sering macet. Kalau ada jalan baru di seberang sungai, pastinya bisa lebih lancar," ujarnya. 

Lebih dari sekadar infrastruktur, proyek ini juga membawa harapan untuk mempercantik wajah kota. "Semoga hasil akhirnya bagus dan bisa memperindah kota," tambah Yusuf.

Hal serupa disampaikan Basriah, seorang pedagang di kawasan Veteran. Ia meyakini, peningkatan kualitas jalan dan lingkungan akan berdampak positif terhadap sektor perniagaan.

"Kalau saya setuju, jalan jadi lebih bagus, rapi, kemacetan juga mungkin berkurang. Harapannya, pembeli makin ramai," katanya.

Saat ini, progres pembangunan tahap pertama telah mencapai 25 persen. Pekerjaan meliputi pemancangan CCSP (Concrete Composite Sheet Pile), yaitu panel beton precast sebagai penahan air sepanjang 300 meter di badan Sungai Veteran.

Proyek sepanjang 900 meter ini membentang dari Jembatan Simpang Ulin hingga Taher Square, dengan pelebaran sungai hingga 8 meter dan pendalaman mencapai 4 meter. Dengan total anggaran sebesar Rp209 miliar, proyek ini ditargetkan rampung pada tahun 2026. Dana pembangunan bersumber dari hibah World Bank melalui program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP).

Revitalisasi ini bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga mencerminkan transformasi urban Banjarmasin menuju kota yang lebih tertata, bebas banjir, dan nyaman bagi warganya.

Rabu, 30 April 2025

Kejati Sumbar Tak Main-Main! Kasus Lahan Sawit Solsel Disikat Hingga Tuntas

Padang |Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat memastikan tidak akan melepas begitu saja kasus dugaan korupsi penggunaan lahan sawit ilegal di Kabupaten Solok Selatan. Melalui Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Mhd. Rasyid, SH., MH., Kejati Sumbar menegaskan bahwa penyelidikan kasus ini sedang berjalan intensif dan menyeluruh.

“Saat ini tim penyidik Kejati Sumbar melalui Kasidik dan Aspidsus tengah melakukan full data dan full baket untuk memastikan semua unsur dalam kasus ini terungkap. Satgas Pengamanan Hutan (PKH) juga telah turun langsung ke lapangan untuk melihat keadaan sebenarnya,” ungkap Rasyid kepada media, Rabu (30/4/2025).

Ia menambahkan, meski belum ada kesimpulan resmi atau penetapan tersangka, Kejati Sumbar tidak akan menghentikan proses hukum yang sedang berjalan.

“Kami pastikan, kasus ini akan terus dilanjutkan hingga terang benderang sesuai ketentuan undang-undang. Tidak ada yang bisa mengintervensi jalannya proses,” tegasnya melalui sambungan seluler.

Kasus dugaan penyalahgunaan 650 hektare lahan hutan tanpa Hak Guna Usaha (HGU) ini mulai diselidiki sejak pertengahan 2024. Hingga saat ini, lebih dari 60 saksi telah diperiksa oleh Kejati Sumbar, termasuk Bupati Solok Selatan Khairunas, anggota keluarganya, Sekda, hingga kelompok tani yang diduga menjadi ‘kedok’ penguasaan lahan tersebut. Penyidikan dilakukan oleh Tim Khusus Pidana Khusus yang dikoordinasikan langsung oleh Aspidsus Kejati Sumbar.

Munculnya desakan agar kasus ini diambil alih Kejagung, salah satunya datang dari Ketua Umum BPI KPNPA RI, Tubagus Rahmad Sukendar. Ia mempertanyakan mengapa belum ada tersangka hingga kini, meski alat bukti dan pemeriksaan saksi sudah cukup banyak.

“Kalau Kejati Sumbar serius, buktikan dengan penetapan tersangka. Kalau tidak sanggup, serahkan ke Kejagung. Kita bicara soal kerugian negara dan perampasan aset publik yang dilakukan secara sistematis,” tegas Tubagus.

Ia juga mengkritik gaya hidup pejabat daerah yang tetap glamor di tengah proses hukum yang sedang berjalan. Hal itu, menurutnya, melukai rasa keadilan masyarakat.

Hingga kini, meski belum masuk tahap penuntutan, Kejati Sumbar menyatakan komitmennya untuk mengusut tuntas dugaan korupsi ini tanpa pandang bulu. Kini, sorotan publik tertuju pada keberanian dan independensi lembaga penegak hukum dalam membongkar skandal agraria yang menyandera Sumbar.(*)

Rabu, 09 April 2025

Basril Basyar Geram: Open House Gubernur Sumbar Diduga Diskriminatif Terhadap Jurnalis



PADANG – 9 APRIL 2025 - Idul Fitri 1446 H, yang seharusnya menjadi lembaran baru penuh ampunan dan kehangatan silaturahmi, diwarnai sebuah kisah yang menyayat hati di Kota Padang. Di hari yang fitri, ketika pintu-pintu rumah lazimnya terbuka lebar menyambut kedatangan sanak saudara dan handai taulan, gerbang Rumah Dinas Gubernur Sumatera Barat justru menjadi saksi kekecewaan mendalam.


Selasa pagi, 1 April 2025, mentari Lebaran yang bersinar cerah seolah meredup di balik tembok kekecewaan para jurnalis dan warga Kota Padang. Niat tulus mereka untuk bertatap muka, bersalaman, dan menjalin keakraban dengan pemimpin mereka, Gubernur H. Mahyeldi Ansharullah, kandas di hadapan barikade petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Kisah pilu ini diungkapkan dengan nada getir oleh Fal Sanar, seorang jurnalis yang sehari-hari bertugas di ibu kota provinsi ini.


Harapan untuk mengabadikan momen kebersamaan dan membangun kedekatan antara pemimpin dan rakyat, sirna begitu saja di depan penghalang yang tak terduga. Alasan "pembatasan tamu atas instruksi atasan" bagai petir di siang bolong, terasa begitu sumbang di telinga mereka yang datang dengan hati bersih dan niat baik. Ironi semakin mencubit kalbu ketika sebagian rekan sejawat jurnalis lainnya, diduga karena memiliki akses khusus, tampak leluasa melenggang masuk, meninggalkan tanya besar tentang keadilan di hari yang suci ini.


"Sungguh menyakitkan," ujar Fal Sanar dengan nada lirih, diamini oleh Dodi Indra, rekan jurnalis lainnya yang turut menyaksikan langsung kejadian tersebut. Dodi bahkan melihat seorang ibu yang menggendong bayi mungil berusia dua minggu, dengan polosnya datang untuk bersilaturahmi, harus menerima penolakan dengan alasan yang sama: pembatasan. Pemandangan ini tentu saja menambah pilu suasana Lebaran yang seharusnya penuh suka cita.


Dengan suara bergetar menahan tangis dan harga diri, ibu itu berseru lirih, "Saya datang ke istana karena tiap tahun biasanya ada open house "rumah terbuka" untuk masyarakat umum. Saya bukan pengemis dan bukan minta-minta, Pak. Saya hanya ingin bertemu dengan Pak Gubernur." Kata-katanya menggantung di udara, saksi atas pintu yang tetap tertutup rapat baginya, ungkap Dodi. 


Di tengah riak kekecewaan yang mulai menyebar di kalangan awak media dan masyarakat, suara lantang namun penuh keprihatinan datang dari tokoh pers senior Sumatera Barat, Dr. Ir. H. Basril Basyar, MM. Sosok yang dikenal dengan dedikasinya terhadap dunia jurnalistik dan merupakan penerima penghargaan Pers Card Number One serta Ketua Dewan Pembina Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI) ini, tak mampu menyembunyikan kegeramannya atas insiden yang mencoreng citra keterbukaan.


"Sungguh keterlaluan!" tegas Basril Basyar dengan nada suara bergetar menahan kekecewaan. "Memberikan instruksi kepada bawahan untuk melakukan pelarangan terhadap jurnalis maupun masyarakat yang hendak berkunjung dan bersilaturahmi dengan Gubernur di hari Fitri ini adalah tindakan yang sangat melukai."


Bagi Basril Basyar, insiden ini bukan sekadar persoalan diperbolehkan atau tidak diperbolehkan masuk ke rumah dinas. Lebih dari itu, kejadian ini adalah cerminan yang menyedihkan tentang bagaimana posisi pers dan masyarakat dipandang oleh seorang pemimpin. "Tindakan ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa Gubernur Sumbar tidak menganggap jurnalis sebagai mitra strategis yang memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada publik," ungkapnya dengan nada prihatin yang mendalam.


Ia sangat menyayangkan momentum Idul Fitri yang seharusnya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mempererat hubungan yang harmonis antara pemerintah dan pers, justru ternodai oleh kebijakan yang menciptakan sekat dan jarak. "Di hari yang fitri ini, alih-alih mempererat tali silaturahmi yang sudah terjalin, justru tercipta jurang pemisah yang seharusnya tidak perlu ada," imbuhnya dengan nada kecewa.


Lebih jauh, Basril Basyar mengingatkan kembali betapa fundamentalnya peran media dan jurnalis dalam sebuah negara hukum dan demokratis. Mereka adalah pilar penting yang berfungsi sebagai penyambung lidah masyarakat dan pengawas jalannya pemerintahan. Mereka bukanlah tamu tak diundang yang kehadirannya bisa dibatasi sesuka hati, terlebih dalam acara yang bersifat publik seperti open house seorang kepala daerah.


Kontras yang begitu mencolok terlihat pada open house yang diselenggarakan oleh Ketua DPRD Sumbar, H. Muhidi. Di sana, pintu rumah terbuka lebar-lebar, menyambut setiap tamu yang datang dengan senyum hangat dan keramahan yang tulus. Kehangatan dan keterbukaan yang terasa nyata di sana semakin mempertajam luka kekecewaan yang dirasakan oleh para jurnalis dan warga di Rumah Dinas Gubernur.


Pernyataan yang berbeda disampaikan oleh Kepala Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Sumbar, Mursalim, yang membantah adanya pembatasan tamu. Namun, bagi Basril Basyar dan mereka yang merasakan langsung penghadangan di gerbang rumah dinas, sanggahan tersebut terasa sulit diterima dan justru semakin mengaburkan esensi permasalahan yang sebenarnya: hilangnya esensi keterbukaan dan kemitraan yang seharusnya dijunjung tinggi.


Karena itu, Basril Basyar tak hanya berhenti pada kecaman yang terasa pedih. Ia menaruh harapan besar agar insiden yang melukai hati ini tidak dianggap sebagai angin lalu dan segera mendapatkan perhatian yang serius. "Saya sangat berharap agar pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penghalangan jurnalis dan masyarakat di acara open house Gubernur dapat ditindaklanjuti secara maksimal," ujarnya dengan nada penuh harap.


Lebih dari sekadar mencari siapa yang bersalah, kejadian ini adalah seruan mendalam agar kehormatan profesi jurnalis dijaga dengan baik dan fungsi media sebagai mitra strategis pemerintah benar-benar dihayati dan diamalkan dalam tindakan nyata, bukan hanya sekadar retorika belaka. "Peristiwa penghalangan seperti ini tidak boleh terulang kembali, baik terhadap jurnalis maupun oleh siapa pun, karena ini adalah hak masyarakat untuk bersilaturahmi dengan pemimpinnya," pungkas Basril Basyar, menyampaikan sebuah harapan tulus agar pintu silaturahmi, terutama di hari suci Lebaran, tidak lagi tertutup oleh kebijakan yang melukai hati dan rasa keadilan. **

Kamis, 30 Januari 2025

Anggota Koramil 04/Banjarmasin Utara Gotong Royong Bersihkan Pasar Pery Demi Lingkungan Sehat

BANJARMASIN | Dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, Anggota Koramil 04/Banjarmasin Utara yang dipimpin oleh Peltu Afrian Noor melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan Pasar Pery, Kamis (30/1) pagi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Menyatu Dengan Alam, di mana anggota TNI berkolaborasi dengan pedagang dan masyarakat Jalan Alalak Selatan RT 04/RW 01, Kelurahan Alalak Selatan, Kecamatan Banjarmasin Utara untuk membersihkan sampah dan kotoran yang menumpuk di area pasar.

Menurut Peltu Afrian Noor, aksi gotong royong ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga sebagai langkah antisipasi terhadap banjir di musim penghujan. "Kebersihan adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan lingkungan yang bersih, tidak hanya kesehatan masyarakat yang terjaga, tetapi juga dapat mencegah genangan air yang berpotensi menyebabkan banjir," ujarnya.  

Masyarakat dan para pedagang menyambut baik kegiatan ini. Salah satu pedagang di Pasar Pery mengungkapkan apresiasinya terhadap kepedulian TNI. "Kami sangat terbantu dengan adanya gotong royong ini. Semoga kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan," katanya.  

Kegiatan yang berlangsung pagi ini berjalan dengan aman dan lancar. Semangat kebersamaan antara TNI dan masyarakat pun semakin terasa dalam aksi nyata untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman.

Pendim 1007/Bjm

"Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXX Dim 1007/Banjarmasin Gelar Peringatan Isra Mi'raj 1446H dengan Khidmat"

BANJARMASIN | Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Cabang XXX Dim 1007/Banjarmasin menggelar peringatan Isra Mi'raj Tahun 1446H/2025M dengan penuh khidmat, bertempat di Musholla Al Ikhlas Kodim 1007/Banjarmasin, Jl. S. Parman No. 5, Kel. Pasar Lama, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin pada Kamis (30/1/25).

Peringatan ini dihadiri oleh Ketua Persit KCK Cab XXX Dim 1007/Banjarmasin Ny. Maya Sigit Purwoko, Wakil Ketua Persit KCK Cab XXX Dim 1007/Banjarmasin Ny. Ayu Nurliwedie, serta pengurus dan anggota Persit KCK.

Isra Mi'raj adalah peristiwa penting bagi umat Islam yang diperingati setiap tanggal 27 Rajab. Perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Yerusalem menggunakan Buraq menjadi inti dari peringatan ini. Peringatan tersebut memiliki makna yang mendalam, mengingatkan umat Islam tentang perjalanan spiritual Nabi Muhammad yang penuh hikmah, serta memperteguh keimanan kepada Allah SWT.

Pada kesempatan ini, para peserta diajak untuk merenung dan meningkatkan kualitas ibadah serta memperkuat hubungan dengan Tuhan. Melalui peringatan Isra Mi'raj ini, diharapkan umat Islam semakin bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah dan senantiasa memperbaiki diri.

Peringatan ini bukan hanya menjadi ajang untuk mengenang peristiwa sejarah, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama, sekaligus memperdalam pemahaman keagamaan di kalangan pengurus dan anggota Persit KCK.

Pendim 1007/Bjm

Minggu, 26 Januari 2025

Gotong Royong Pembersihan Makam Sultan Suriansyah, Wujud Kepedulian TNI dan Masyarakat di Banjarmasin Utara

BANJARMASIN | Anggota Koramil 04/Banjarmasin Utara bersama masyarakat setempat melaksanakan kegiatan gotong royong pembersihan di lingkungan makam Sultan Suriansyah, sebuah situs sejarah dan wisata religi yang terletak di Jalan Kuin Utara, RT 09 RW 01, Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara Minggu, (26/1).

Kegiatan yang berlangsung pada Pagi hari ini bertujuan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan kawasan makam yang menjadi destinasi penting bagi wisata religi di Banjarmasin. Para anggota TNI bersama warga setempat bahu-membahu membersihkan area sekitar makam dari sampah dan rumput liar yang mengganggu keindahan tempat tersebut.

Peltu Ude Sumarna yang memimpin kegiatan tersebut mengatakan, "Kegiatan gotong royong ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan, tetapi juga untuk mempererat tali persaudaraan antara TNI dan masyarakat. Makam Sultan Suriansyah adalah salah satu situs bersejarah yang harus kita jaga bersama, sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan dan warisan budaya nenek moyang kita."

Kegiatan gotong royong tersebut diikuti oleh puluhan warga setempat dan anggota TNI, yang dengan semangat membersihkan halaman makam, serta merapikan area sekitar yang sering dikunjungi oleh peziarah.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat sekitar yang berharap agar kebersihan makam Sultan Suriansyah selalu terjaga dengan baik.

Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan tempat wisata religi yang kaya akan nilai sejarah ini dapat tetap terawat dan menjadi simbol kebersamaan antara TNI dan masyarakat dalam menjaga warisan budaya serta keindahan lingkungan.

@puspentni, @tni_angkatan_darat, @kodam_mlw, @skorem101antasari, @penkodam6

Jumat, 24 Januari 2025

"Danramil 01/Banjarmasin Timur Turun Langsung Dukung Ketahanan Pangan, Berikan Pendampingan kepada Pembudidaya Ikan"

BANJARMASIN, Jumat, (25/1/25) | Dalam rangka mendukung ketahanan pangan di wilayah Banjarmasin Timur, Danramil 01/Banjarmasin Timur Mayor Inf. Hendra, SE, menunjukkan komitmennya dengan turun langsung ke lapangan untuk memberikan motivasi dan pendampingan kepada warga.

Didampingi Serka Marthonius, Danramil yang dikenal akrab dengan warga itu mengunjungi Bapak Alpian, Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mitra Usaha Jaya Mandiri, yang tengah membudidayakan ikan bawal dan ikan nila.

Dalam kunjungannya, Danramil Mayor Inf. Hendra memberikan semangat kepada Bapak Alpian dan anggota kelompoknya untuk terus mengembangkan usaha budidaya ikan tersebut. Ia mengajak mereka untuk memanfaatkan potensi lokal dan meningkatkan hasil budidaya yang berkelanjutan, guna memperkuat ketahanan pangan daerah.

"Saya berharap dengan adanya pendampingan dan motivasi ini, para petani dan pembudidaya ikan di wilayah ini semakin semangat untuk mengembangkan usahanya. Ketahanan pangan kita sangat bergantung pada ketangguhan petani dan pembudidaya ikan dalam memproduksi bahan pangan yang berkualitas," ujar Mayor Inf. Hendra.

Pokdakan Mitra Usaha Jaya Mandiri sendiri telah berhasil membudidayakan ikan bawal dan nila yang berkualitas, dan terus berinovasi dalam upaya meningkatkan produksi. Dengan adanya pendampingan dari Danramil, diharapkan usaha tersebut dapat berkembang lebih pesat, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, serta turut mendukung ketahanan pangan di wilayah Banjarmasin Timur.

Kegiatan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian dan perikanan.

Pendim 1007/Bjm

Ad Placement

Intermezzo

Travel

Teknologi